Golden Ratio
Salah satu pengetahuan baru yang saya dapatkan
setelah membaca buku The Da Vinci Code adalah uraian Brown tentang
keagungan angka PHI sebagai proporsi ilahi atau angka emas atau golden
ratio.
Golden ratio diperoleh dari pembagian satu angka
dalam deret Fibonacci dengan angka sebelumnya. Angka Fibonacci memiliki
satu sifat menarik. Jika kita membagi satu angka dalam deret tersebut
dengan angka sebelumnya, akan didapat sebuah angka hasil pembagian yang
besarnya sangat mendekati satu sama lain. Besar hasil pembagiannya
mendekati satu sama lain dan bernilai tetap setelah angka ke 13 dalam
deret tersebut. Sedangkan deret Fibonacci itu sendiri adalah deret yang
terbentuk dengan masing-masing angka dalam deret tersebut merupakan
hasil penjumlahan dari dua angka sebelumnya.
Bentuk dari deret Fibonacci itu adalah : 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377…Sedangkan hasil pembagiannya, bernilai sama setelah angka ke-13 :
233/144 = 1,618
377/233 = 1,618
610/377 = 1,618
987/610 = 1,618..dst
Nilai 1,618 inilah yang dikemudian dikenal dengan Golden Ratio dan kemudian dilambangkan dengan φ (Phi, dan jangan sampai keliru dengan pi=3.14..).
Menurut Harun Yahya, angka emas bukanlah hasil dari
imajinasi matematis, akan tetapi merupakan kaidah alam yang terkait
dengan hukum keseimbangan. Dalam hal ini ayat al Quran menyatakan : " sekali-kali
tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu
akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan
penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah. (QS. Al Mulk, 67: 3-4)
Dalam novel The Da Vinci Code, Brown memberikan
sejumlah contoh Golden Ration dalam tubuh kita. Ilustrasinya dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

- jika antara pusar dan telapak kaki dianggap berjarak 1 unit, maka tinggi seorang manusia setara dengan 1,618 unit.
- Jarak antara ujung jari dan siku / jarak antara pergelangan tangan dan siku,
- Jarak antara garis bahu dan unjung atas kepala / panjang kepala,
- Jarak antara pusar dan ujung atas kepala / jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala,
- Jarak antara pusar dan lutut / jarak antara lutut dan telapak kaki
Selain gambar diatas, sejumlah gambar ilustrasi
dibawah ini juga memberikan satu petunjuk bagaimana sesungguhnya dalam
tubuh kita terdapat banyak sekali kesesuaian penerapan golden ratio.


- Panjang wajah / lebar wajah,
- Jarak antara bibir dan titik di mana kedua alis mata bertemu / panjang hidung,
- Panjang wajah / jarak antara ujung rahang dan titik di mana kedua alis mata bertemu,
- Panjang mulut / lebar hidung,
- Lebar hidung / jarak antara kedua lubang hidung,
- Jarak antara kedua pupil / jarak antara kedua alis mata.
Tidak hanya pada tubuh manusia, fenomena Golden Ratio
juga nampak pada bangunan, musik, binatang, lukisan. Berikut ini
sebagian contoh penerapan golden ratio.

Comments
Post a Comment